Jumat, 01 Januari 2010

Kegelisahan

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Kecemasan adalah perinngatan pada ego, bahwa ia berada dalam bahaya.

Kecemasan yan pernah saya alami adalah ketika saya menunggu hasil UAN dimana hasil UAN menurut saya sangat menentukan masa depan saya. Saat menunggu detik – detik penantian tersebut dengan perasaan yang sangat cemas dan gelisah. Karena banyak hal – hal buruk yang saya bayangkan dan sebuah ketakutan - ketakutan yang benar – benar mambuat saya memikirkan suatu hal yang sangat buruk sekali yang akan saya alami jika saya dinyatakan tidak lulus dalam UAN. Kecemasn saya datang juga karena orang tua yang menekankan pada saya bahwa saya harus lulus, karena jika tidak mereka akan merasa malu karena anaknya tidak lulus dalam UAN. Dan juga tentunya saya akan merasa jauh lebih malu dari orang- orang yang ada disekitar saya. Malu dengan diri sendiri, teman, orang tua dan masyarakat sekitar saya. Yang pasti akan beranggapan hal – hal negatif tentang diri saya. Hal iu juga yang membuat saya menjadi lebih merasa cemas, takut, dan gelisah saat itu. Apalagi saat malam dimana hasil UAN itu paginya akan diberitahukan. Perasaan saya semakin cemas, sangat gelisah, dan sangat takut menunggu sebuah surat yang didalamnya terdapat sebuah prnyataan tantang kelulusan saya yang sangat maenentukan masa depan saya dan nama baik keluarga besar saya. Perasaan cemas, gelisah, dek- dekan, semua menjadi satu di dalam hati saya saat itu dalam menunggu hasil pengumuman UAN. Akan tetapi setelah saya mendapatkan hasil UAN saat itu saya sangat bangga, senang, terharu. Karena didalam surat pernyataan tersebut saya dinyatakan LULUS.

Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni : yakni kecemasan tentang kenyataan/obyektif, kecemasan neurotis, dan kecemasan moril.
Dalam kecemasan yang saya alami saat itu saya dapat mengartikan bahwa kecemasan yang saya alami adalah kecemasan MORIL. Kecemasan MORIL merupakan suatau perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang timbul oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani. Kecemasan MORIL juga mempunyai ikatan yang erat denagan kecemasan NEURITIS, karena musuh – musuh utama dari super ego adalah pemilihan objek dari id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar