Senin, 02 April 2012

Tentang Stress

Stres dapat dikelola sejak awal sebelum seseorang memasuki situasi baru atau tidak menyenangkan. Contoh, sebelum ditempatkan atau ditugaskan di daerah pasca bencana, seorang pekerja kemanusiaan perlu menjaga kondisi tubuh dengan baik, serta pemahaman terhadap prosedur kerja dan kondisi lapangan sebelum bertugas juga penting untuk dimiliki. Seseorang dapat mengembangkan pikiran positif mengenai situasi yang dialami, karena pada dasarnya dalam setiap situasi kehidupan pasti ada sisi baiknya. Beberapa ahli mengatakan bahwa berpikir positif membuat tubuh tetap sehat, dan terhindar dari penyakit.

Saat seseorang menilai suatu situasi yang bersifat mengancam, secara otomatis muncul respon emosional seperti takut, marah, dan cemas. Tiap orang pada dasarnya mampu menghambat respon emosional yang tidak menyenangkan. Caranya, dengan bernapas secara teratur dan perlahan, membayangkan pengalaman menyenangkan, serta melemaskan anggota tubuh. Cara ini dikenal dengan teknik relaksasi. Dengan melakukan hal ini, emosi negatif seperti takut, marah, cemas akan terhambat.

Berolahraga merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghambat berkembangnya respon emosional sebagai bentuk dari reaksi stres. Jenis olahraga yang dapat digunakan untuk hal ini adalah lari/jalan pagi, senam aerobik, atau bersepeda. Keuntungan dari berolahraga adalah dihasilkannya hormon endorfin yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hormon endorfin ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit dan menghasilkan perasaan senang, bahagia, dan sejahtera pada seseorang.

Tidak semua orang mampu mengelola stres dengan baik, karena seringkali seseorang dihadapkan oleh situasi yang tidak nyaman akibat stres yang dialami terutama akibat pengalaman traumatik. Situasi tidak nyaman tersebut menuntut seseorang untuk bisa mengatasi stres yang dialaminya sehingga dapat menjalankan kembali kehidupan seperti sebelumnya.

MENGATASI STRES

Usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk menghambat atau mengurangi reaksi negatif terhadap stres dan mencegah munculnya masalah yang lebih serius merupakan suatu bentuk dalam mengatasi stres. Mengatasi stres merupakan cara bagaimana mencegah, menunda, menghindari, atau mengelola stres. Sebenarnya, ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan seseorang sebagai bentuk upaya dalam mengatasi stres diantaranya adalah berdoa, bermain, berbicara tentang masalah yang dihadapi, bernyanyi, memasak, membaca buku, maupun rekreasi. Bila dilihat dari dampaknya pada seseorang, mengatasi stres dapat bersifat positif maupun negatif.

Mengatasi stres yang bersifat positif dengan selalu memiliki pikiran positif terhadap pengalaman traumatis yang terjadi merupakan suatu cara seseorang dalam membangun kembali dunianya pasca peristiwa traumatik. Seseorang perlu mendapatkan kembali kepercayaan dan rasa memiliki dengan orang lain, serta perasaan aman dalam kegiatannya sehari-hari. Sedangkan mengatasi stres yang bersifat negatif, seseorang mungkin saja merasa bahwa tingkatan stresnya akan berkurang atau dapat diatasi namun sebaliknya, muncul dampak lebih lanjut yang buruk dan menjadi masalah baru yang menambah beban seseorang yang mengalaminya. Seperti mabuk, menggunakan obat-obatan terlarang, dan pergaulan bebas merupakan jenis mengatasi stres yang bersifat negatif.

Berbagi perasaan sebagai satu bentuk mengatasi stres yang efektif

Berbagi cerita pada orang lain tentang perasaan dan pikiran kita merupakan salah satu cara dalam mengatasi stres atau trauma. Inti dari cara ini adalah mengungkapkan apa yang dialami oleh diri kita, khususnya pengalaman-pengalaman negatif. Bentuknya dapat bermacam-macam seperti, berbagi pengalaman dengan bercerita pada orang yang dipercaya, atau ’berbicara’ dengan diri sendiri tentang berbagai pengalaman yang dirasakan misalnya melalui menulis, menggambar, menciptakan lagu/puisi bahkan merenung termasuk didalamnya.

Berbagi pengalaman sulit pada orang lain memang terasa seperti membuka luka lama. Namun, jika kita dapat melakukannya, maka kita akan mendapatkan berbagai keuntungan bagi diri sendiri. Dengan berbagi pikiran dan perasaan dapat membantu kita untuk melepaskan ketegangan dan memperoleh perasaan lega, dapat berpikir lebih jernih tentang apa yang telah terjadi sehingga tahu bagaimana bersikap yang tepat, membangun kembali rasa percaya diri, meningkatkan harga diri dan keyakinan diri. Bagi seseorang yang mengalami trauma, berbagi pengalaman dapat membantunya untuk melihat dan menyadari berbagai pilihan dan cara pemecahan masalah untuk membuat keputusan yang tepat. Bagi seseorang yang mengalami trauma, berbagi perasaan pada orang lain menimbulkan keuntungan tersendiri. Selain mengurangi perasaan negatif yang disimpan selama ini, mereka juga dapat merasa diterima, diperhatikan, dan dihargai oleh orang lain, apabila orang yang mendengarkannya dapat memberi respon yang positif.

http://www.fakultaskesehatan.com/cara-mengatasi-stres.html
Stres dapat dikelola sejak awal sebelum seseorang memasuki situasi baru atau tidak menyenangkan. Contoh, sebelum ditempatkan atau ditugaskan di daerah pasca bencana, seorang pekerja kemanusiaan perlu menjaga kondisi tubuh dengan baik, serta pemahaman terhadap prosedur kerja dan kondisi lapangan sebelum bertugas juga penting untuk dimiliki. Seseorang dapat mengembangkan pikiran positif mengenai situasi yang dialami, karena pada dasarnya dalam setiap situasi kehidupan pasti ada sisi baiknya. Beberapa ahli mengatakan bahwa berpikir positif membuat tubuh tetap sehat, dan terhindar dari penyakit.

Saat seseorang menilai suatu situasi yang bersifat mengancam, secara otomatis muncul respon emosional seperti takut, marah, dan cemas. Tiap orang pada dasarnya mampu menghambat respon emosional yang tidak menyenangkan. Caranya, dengan bernapas secara teratur dan perlahan, membayangkan pengalaman menyenangkan, serta melemaskan anggota tubuh. Cara ini dikenal dengan teknik relaksasi. Dengan melakukan hal ini, emosi negatif seperti takut, marah, cemas akan terhambat.

Berolahraga merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghambat berkembangnya respon emosional sebagai bentuk dari reaksi stres. Jenis olahraga yang dapat digunakan untuk hal ini adalah lari/jalan pagi, senam aerobik, atau bersepeda. Keuntungan dari berolahraga adalah dihasilkannya hormon endorfin yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hormon endorfin ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit dan menghasilkan perasaan senang, bahagia, dan sejahtera pada seseorang.

Tidak semua orang mampu mengelola stres dengan baik, karena seringkali seseorang dihadapkan oleh situasi yang tidak nyaman akibat stres yang dialami terutama akibat pengalaman traumatik. Situasi tidak nyaman tersebut menuntut seseorang untuk bisa mengatasi stres yang dialaminya sehingga dapat menjalankan kembali kehidupan seperti sebelumnya.

MENGATASI STRES

Usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk menghambat atau mengurangi reaksi negatif terhadap stres dan mencegah munculnya masalah yang lebih serius merupakan suatu bentuk dalam mengatasi stres. Mengatasi stres merupakan cara bagaimana mencegah, menunda, menghindari, atau mengelola stres. Sebenarnya, ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan seseorang sebagai bentuk upaya dalam mengatasi stres diantaranya adalah berdoa, bermain, berbicara tentang masalah yang dihadapi, bernyanyi, memasak, membaca buku, maupun rekreasi. Bila dilihat dari dampaknya pada seseorang, mengatasi stres dapat bersifat positif maupun negatif.

Mengatasi stres yang bersifat positif dengan selalu memiliki pikiran positif terhadap pengalaman traumatis yang terjadi merupakan suatu cara seseorang dalam membangun kembali dunianya pasca peristiwa traumatik. Seseorang perlu mendapatkan kembali kepercayaan dan rasa memiliki dengan orang lain, serta perasaan aman dalam kegiatannya sehari-hari. Sedangkan mengatasi stres yang bersifat negatif, seseorang mungkin saja merasa bahwa tingkatan stresnya akan berkurang atau dapat diatasi namun sebaliknya, muncul dampak lebih lanjut yang buruk dan menjadi masalah baru yang menambah beban seseorang yang mengalaminya. Seperti mabuk, menggunakan obat-obatan terlarang, dan pergaulan bebas merupakan jenis mengatasi stres yang bersifat negatif.

Berbagi perasaan sebagai satu bentuk mengatasi stres yang efektif

Berbagi cerita pada orang lain tentang perasaan dan pikiran kita merupakan salah satu cara dalam mengatasi stres atau trauma. Inti dari cara ini adalah mengungkapkan apa yang dialami oleh diri kita, khususnya pengalaman-pengalaman negatif. Bentuknya dapat bermacam-macam seperti, berbagi pengalaman dengan bercerita pada orang yang dipercaya, atau ’berbicara’ dengan diri sendiri tentang berbagai pengalaman yang dirasakan misalnya melalui menulis, menggambar, menciptakan lagu/puisi bahkan merenung termasuk didalamnya.

Berbagi pengalaman sulit pada orang lain memang terasa seperti membuka luka lama. Namun, jika kita dapat melakukannya, maka kita akan mendapatkan berbagai keuntungan bagi diri sendiri. Dengan berbagi pikiran dan perasaan dapat membantu kita untuk melepaskan ketegangan dan memperoleh perasaan lega, dapat berpikir lebih jernih tentang apa yang telah terjadi sehingga tahu bagaimana bersikap yang tepat, membangun kembali rasa percaya diri, meningkatkan harga diri dan keyakinan diri. Bagi seseorang yang mengalami trauma, berbagi pengalaman dapat membantunya untuk melihat dan menyadari berbagai pilihan dan cara pemecahan masalah untuk membuat keputusan yang tepat. Bagi seseorang yang mengalami trauma, berbagi perasaan pada orang lain menimbulkan keuntungan tersendiri. Selain mengurangi perasaan negatif yang disimpan selama ini, mereka juga dapat merasa diterima, diperhatikan, dan dihargai oleh orang lain, apabila orang yang mendengarkannya dapat memberi respon yang positif.

http://www.fakultaskesehatan.com/cara-mengatasi-stres.html